A. Memahami Handel – handel yang tersedia pada mesin untuk pembubutan

HANDLE MESIN UNTUK PEMBUBUTAN


Prosedur pengoperasian mesin bubut merupakan bagaimana cara melakukan pengoperasian mesin bubut dengan menerapkan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L). 

Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran, berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.

Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :

1. Menyalakan dan mematikan mesin

2. Pengaturan kecepatan spindle (rpm)

3. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis

4. Pengaturan arah pemakanan

5. Pengaturan penguliran

6. Pengaturan arah putaran spindle


Handle atau tuas


1. Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (Power Suply) Mesin


Pada setiap mesin yang ada motor penggeraknya, selalu dilengkapi dengan panel kelistrikan yang dipasang switch on-off yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sumber arus listrik.

Menghidupkan sumber arus listrik (power suply) pada switch on-off mesin bubut, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan sebelum mengopersikan mesin bubut. Karena dengan menghidupkan sumber utama listrik, berati motor penggerak mesin siap untuk dioperasikan.


Sedangkan untuk mematikan sumber utama listrik (power suply) pada switch on-off mesin bubut, merupakan kegiatan paling akhir yang dilakukan seteklah mengoperasikan mesin bubut. Karena dengan mematikan sumber arus listrik, berati motor penggerak mesin tidak ada lagi sumber arus listrik

sehingga aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.


Menghidupkan dan Mematikan Mesin

 

Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan mematikan mesin bubut, dapat dilakukan dengan menggunakan tuas/ handel atau tombol yaitu tergantung dari jenis mesin bubutnya. Jika menggunakan tuas/ handel, dalam menghidupkan caramenaikan dan mematikan yaitu dengan cara menurunkan handel/ tuas. Sedangkan jika menggunakan tombol on-off cukup hanya menekan tombolnya saja, yang pada umumnya jika tombol berwarna hijau untuk menghidupkan mesin dan tombol berwarna merah untuk mematikan mesin.



2. Tuas pengatur kecepatan mesin bubut dan cara menggunakanya

Kepala tetap mesin bubut merupakan salah satu bagian penting pada mesin bubut. Selain sebagai dudukan spindel utama beserta cekam, pada kepala tetap juga terdapat berbagai macam handel atau tuas yang digunakan untuk mengatur putaran mesin, gerak makan pembubutan dan juga mengatur pembubutan ulir.

Konstruksi kepala tetap terdiri dari roda pulley yang dihubungkan dengan motor penggerak. Susunan roda pully tersebut dengan menggunakan tumpuan poros dan mekanik lainnya, dihubungkan dengan poros spindel dan beberapa susunan transmisi mekanik dalam gear box.

Susunan transmisi mekanik dalam gear box tersebut terdapat beberapa komponen diantarnya, roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan penggeser posisi roda gigi dan susunan mekanik lainnya yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan dan arah pemakanan.

Susunan transmisi mekanik di dalam gear box, dihubungkan dengan beberapa tuas/handel dibagian sisi luarnya, yang rancangan atau didesainnya dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah dan praktis untuk menjangkau dalam rangka menggunakan/ mengatur dan merubah tuas/handel tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Diantara banyak tuas tersebut adalah tuas pengatur kecepatan mesin bubut.

Tuas pengatur kecepatan mesin bubut

Tuas pengatur kecepatan mesin bubut yang terdapat pada setiap mesin bubut akan tergantung dengan merk atau pabrikan yang meproduksinya. Peletakan handel pada umumnya memiliki posisi/letak dan cara penggunaannya yang berbeda-beda sesuai dengan merk atau type mesin bubut.

Maka dari itu, didalam mengatur tuas/handel pada setiap melakukan proses pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat pada mesin bubut tersebut. Salah satu tabel yang terdapat pada kepala tetap mesin bubut adalah tabel untuk mengatur putaran mesin.


 







3. Tuas dan hendle mengatur feeding pada mesin bubut

Pengaturan berikutnya pada cara mengatur feeding yang perlu dilakukan adalah mengatur posisi handel untuk memilih atau menentukan besarnya gerak makan (feed rate). Gerak makan yang dimaksud disini adalah jarak pergerakan pahat per-satu putaran benda kerja, baik pada arah membujur (pada eretan bawah) maupun pada arah melintang (pada eretan lintang).

Pengaturan handel pada cara mengatur feeding dimaksudkan untuk memperoleh besarnya gerak makan eretan mesin bubut sesuai dengan keperluannya. Pemilihan gerak makan sendiri akan berpengaruh pada tingkat kekasaran gerakan eretan bawah atau eretan lintang ketika dijalankan pada mode gerakan otomatis.

Seperti pada handel pengatur putaran mesin, posisi handel pengatur gerak makan berbeda-beda tergantung jenis dan merk mesin bubut yang digunakan. Oleh karena itu perlu menyesuaikan dengan mesin bubut yang sedang digunakan. Sehingga cara mengatur feeding pada mesin bubut perlu menyesuaikan dengan jenis mesin bubut yang digunakan



4. Menggoperasikan eretan


Dalam menggoperasikan eretan memanjang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel

yang ada pada landasan (apron) eretan memanjang (Panah B). Sedangkan untuk menggoperasikan eretan lintang secara manual,dapat dilakukan dengan memutar handel yang ada eretan lintang

(Panah A).

Untuk mengoperasikan eretan memanjang dan melintang secara otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang dan melintangyang ada

pada landasan/ apron (Panah D) dengan cara menggerakkan ke atas dan ke bawah. Sedangkan untuk otomatis penguliran dengan menggunakan handle ulir (Panah C)