Membubut rata dan bertingkat
• Kriteria Unjuk Kerja :
1. Setelah gambar dipahami, dapat menentukan/ memilih bahan dan peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan produk
2. Langkah kerja disusun secara berurutan menurut bentuk dan tingkat kesulitan
pengerjaan
3. Persiapan operasi di set up sesuai dengan langkah kerja yang telah disusun.
Antara lain pemasangan benda kerja yang aman dan pahat dipasang setinggi senter
4. kala spindel eretan lintang dan skala spindel eretan atas digunakan untuk
mendapatkan ukuran diameter dan panjang yang diminta
5. Produk hasil pekerjaan diperiksa dan difinishing sesuai dengan gambar kerja
6. Setelah dipakai, mesin dan peralatan dibersihkan kemudian peralatan dikembalikan
ke ruang alat
• Prasyarat : Peserta harus sudah kompeten dalam
1. Membaca gambar teknik
2. Menggunakan alat ukur
3. Menggunakan alat tangan
4. Perhitungan dasar-dasar pemesinan teknik
• Tujuan : Dengan mengikuti prosedur,diharapkan peserta kompeten dalam pembuatan
poros bertingkat seperti pada gambar
• Waktu Pengerjaan:
• Bahan : Baja lunak / MS Ø 38 x 105
• Peralatan :
1. Pahat tepi rata
2. Pahat muka / cemper
4. Kunci L 5 dan 8
5. Dll.
Keselamatan Kerja :
1. Kacamata Pelindung
2. JasLab
3. Sepatu Safty
LATIHAN MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT LANGKAH KERJA
1. Dari gambar kerja, dapat anda tentukan peralatan yang di perlukan antara lain :
1.1 Mistar sorong
1.2 Pahat muka
1.3 Pahat tepi rata
1.4 Kacamata pelindung
2. Setelah mesin dan peralatan anda siapkan kemudian pasang benda kerja pada cekam universal.
ingat , sebelum dikerjakan bahan harus anda periksa terlebih dahulu apakah ukurannya cukup ?
Pemasangan benda kerja pada cekam lihat gambar 1.
3. Stel eretan atas sejajar dengan sumbu mesin, skala derajat harus pada 0 seperti terlihat pada
gambar 2
4. Pasang pahat muka dengan posisi seperti terlihat pada gambar 3
5. Laksanakan pembubutan muka hingga rata dan bersih dengan ketentuan :
5.1 Tentukan kecepatan putaran mesin sesuai dengan jenis dan ukuran diameter bahan serta jenis
bahan pahat yang digunakan. Setelah anda hitung dengan rumus dan hasilnya dicocokan
dengan tabel RPM yang ada pada mesin bubut Celtic, maka kecepatan putaran mesin
yang tepat adalah 235 RPM. Mengapa demikian ?
5.2 Setelah kecepatan putaran mesin anda tentukan langkah selanjutnya adalah mengatur posisi
tuas/handel RPM mesin, yaitu tuas atas pada A, tuas bawah pada 2 dan saklar pada S.
5.3 Hidupkan mesin kemudian makankan pahat kira-kira 1 mm dari ujung benda kerja seperti
terlihat pada gambar 4.
5.4 Selanjutnya gerakan (putar) handel eretan lintang dengan tangan(manual) secara perlahan-lahan.
ingat kehalusan permukaan hasil bubutan anda akan mendapatkan point/ nilai
yang diminta dalam gambar kerja terlihat pada gambar 5
7. Laksanakan pembubutan rata dengan urutan langkah sebagai berikut :
7.1 Tandai ukuran panjang akhir pembubutan dengan cara sedikit memakanan ujung pahat
seperti terlihat pada gambar 6.
Ingat ! tanda batas akhir pembubutan harus lebih pendek/ kurang dari ukuran panjang yang
diminta dalam gambar, misalnya 49 mm. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahan ukuran.
7.2 Lakukan pembubutan rata dengan sedikit pemakanan hingga benda kerja silindris
sepanjang kira-kira 10 mm seperti terlihat pada gambar 7,
kemudian ukur diameter hasil pembubutan tadi dengan mistar sorong dan
catat pada catatan anda.
7.3 Langkah selanjutnya adalah dengan tidak merubah posisi pahat ke arah diameter,
stel skala spindeleretan lintang pada 0 seperti terlihat pada gambar 8
7.4 Dengan menggunakan skala spindel eretan lintang, bubutlah benda kerja hingga diameter sama
dengan yang diminta dalam gambar. Ingat ! proses ini dilakukan harus dengan tangan manual.
Perlu di ingat bahwa satu bagian skala spindel eretan lintang mesin bubut Celtic adalah 0,1.
Artinya jika eretan atas diputar satu bagian ke arah maju, maka diameter benda kerja
akan berkurang 0,1 mm. Oleh karena itu untuk membuang sisa dari diameter yang baru
anda ukur, dapat dihitung berapa bagian spindel eretan lintang harus diputar.
8. Hingga sampai langkah 7.4 benda kerja baru membentuk seperti gambar 9.
Diameter 35 sudah dicapai namun panjang 50 belum. Untuk mendapatkan panjang 50,
langkah yang perlu anda tempuh adalah :
8.1 Pada akhir pembubutan diameter 35, stop mesin dan biarkan pahat masih menempel pada benda
kerja kemudian ukur panjangnya dan catat hasilnya.
8.2 Stel skala spindel eretan atas pada 0. Ingat pahat jangan sampai berubah ketika skala eretan atas
distel
8.3 Selesaikan pekrjaan anda hingga panjang 50 tercapai. Dalam hal ini harus anda hitung
berapa putaran spindel eretan atas harus diputar dengan pembagian skala 0,05/ bagian.
9 Setelah diameter 35 dan panjang 50 dicapai, selanjutnya kerjakan diameter 30 panjang 20
dengan langkah :
9.1 Pada waktu pengerjaan diameter 35, skala eretan lintang harus pada 0.
9.2 Tandai batas panjang yang akan dibubut dengan cara seperti yang dilakukan pada poin 7.1
9.3 Untuk mencapai diameter 30 lakukan frekuensi pemakanan 3 kali operasi. Jadi setiap operasi
diameter benda kerja berkurang 2 mm.
9.4 Sebelum operasi terakhir dilakukan, periksa terlebih dahulu hasil pengerjaan sebelumnya
untuk menghindari kelebihan pemakanan.
9.5 Selesaikan pekerjaan anda hingga ukuran diameter 30 panjang 20 dicapai. Ingat !
untuk mendapatkan ukuran panjang 20 laksanakan caranya seperti
cara pada poin 8.1, 8.2, dan 8.3.
9.6 Buat cemper umum 0,2 x 45º pada setiap sisi yang tajam dengan cara menyetel sisi potong pahat
miring 45º ke arah kanan, lihat gambar 10
10 Periksa dan yakinkan bahwa pekerjaan anda sudah sesuai dengan gambar dan sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan termasuk toleransinya.
0 Comments